Jumat, 27 Februari 2015

OTAK dan KREATIFITAS

Otak dan Kreatifitas
Siapakah yang dapat merubah nasib dan menentukan nasib diri kita kalau bukan diri kita sendiri dan siapakah yang bertanggung jawab atas kesengsaraan dan kemuliaan diri kita kalau bukan dari usaha kita dan perjuangan jerih payah kita sendiri? Oleh karena itu sesuai dengan fitrah kita yang sejalan dengan pribahasa yang mengatakan "Tambang emas pada diri anda adalah fikiran anda. Anda dapat menggali sepuas yang anda inginkan".
Pada bagian
terdahulu telah diungkap secara sepintas tentang otak, memori, emosi, berfikir, sikap, perilaku dan kepribadian, maka bila kita dapat menghayati makna yang tersembunyi itu berarti kita mempunyai kemampuan untuk menggali tambang emas pada diri kita. Masalahnya bagaimana kita dapat menggunakan kepala kita untuk menuju kepada perspektif dalam hidup, bekerja dan belajar sepanjang hayat. Untuk itu semuanya diperlukan seperangkat pengetahuan yang kita sebut dengan mengelola pemberdayaan otak.
Mengelola pemberdayaan otak adalah proses merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengawasi pemanfaatan otak dalam mencapai tujuan pemberdayaan otak diri menjadi kreatif.
Kreatifitas adalah sumber dari kemampuan untuk menggerakkan imajinasi sebagai kekuatan murni dari fikiran manusia. Betapa pentingnya imajinasi itu, seperti yang diungkapkan oleh Albert Einstein, "Imajinasi lebih penting dari pada ilmu pengetahuan"; Shakespeare "Imajinasi menjadikan manusia sebagai suri tauladan bagi makluk lainnya".
Mengaktualisasikan alat berfikir berupa kesadaran, kecerdasan dan akal, tidak lain dari kemampuan kita untuk mengimplementasikan manajemen pemberdayaan otak agar tumbuh dan berkembang serta berfikir kreatif.
Satu kenyataan yang kita hadapi dalam kehidupan ini bahwa kita diajarkan tentang apa yang harus difikirkan dan bagaimana cara berfikir terhadap fungsi dalam berfikir, dimana fungsi fikiran adalah sbb :
Fungsi (1) mengamati dan memperhatikan;
(2) mengingat kembali;
(3) menganalisa dan mempertimbangkan, tetapi kita lupa untuk menggali tambang emas yang ada
(4) berupa kemampuan untuk menggerakkan ide- ide baru, meramalkan dan memvisualisasikan yang belum ada.
Dengan memahami manajemen pemberdayaan otak sebagai suatu konsepsi bahwa disatu sisi kita dapat menggali tambang emas pada diri kita melalui otak atas dengan menggunakan otak kiri dan otak kanan yang berarti kita berfikir secara metodis, artinya berfikir yang disadari dalam fungsi (1), (2), (3) diatas, disisi lain kita juga dapat menggunakan otak dibawah sadar yang berpusat di hati, dimana hasil kerja hati dengan penghayatan yang kita sebut dengan intuisi yang memenuhi fungsi ke (4). Fungsi keempat yang kita sebut diatas, itulah yang membuka jalan fikiran dengan berfikir intuitif untuk mewujudkan kreatifitas. Banyak yang berpendapat bahwa untuk mengaktualisasikan berfikir intuitif, terdapat kesalahan dalam berfikir tentang wujudnya kepribadian yang kreatif, kesan itu baiasanya ditimbulkan karena pandangan yang keliru mengenai hal-hal berikut :
(1) Manusia kreatif adalah manusia yang mendapat fitrah, fikiran ini ditimbulkan salah menafsirkan soal bakat yang ada pada seseorang;
(2) Manusia kreatif disebut juga para ahli yang melekat pada dirinya karena hanya ia yang memiliki kemampuan untuk memecahkan semua kehidupan ini.
(3) Manusia kreatif dibayangkan cenderung menjadi manusia yang memiliki gangguan emosional karena selalu ingin menunjukkan kemampuan yang non-rasional.
(4) Manusia kreatif dibayangkan untuk selalu berfikir kearah hal-hal yang sama sekali baru dalam pengamatannya.
(5) Manusia kreatif disebut juga sebagai orang yang suka berhayal sehingga dipandang tidak praktis dan berdampak beban biaya yang harus ditanggung. Dengan pandangan yang keliru itu, kiranya perlu diluruskan agar benih kreatifitas yang ada pada fikiran kita perlu digali sepuas hati anda, maka disitu terletak keyakinan pada diri kita bahwa potensi yang ada dalam diri anda, hanya dapat tergerak bila anda menyadari betapa pentingnya untuk memproses pemberdayaan otak dalam mewujudkan kreatifitas untuk tumbuh dan dikembangkan sepanjang masa.

2 komentar:

  1. jadi kalu begitu kita harus bagaimana untuk menjadi manusia yang kreatif?
    arigato

    BalasHapus
    Balasan
    1. hmm.. cuma satu kali baca sih mba.. coba baca sekali lagi deh mba coz disana dah disampaikan, tepatnya di point 3 dan 4 fungsi fikiran.. kita sering lupa menggali tambang emas kita dan sering kali kita malas mengeluarkan ide-ide baru, padahal di bagian bawah tulisan dikatakan "Fungsi keempat yang kita sebut diatas, itulah yang membuka jalan fikiran dengan berfikir intuitif untuk mewujudkan kreatifitas.
      " jadi kalo mau pikiran kita kreatif cobalah berpikir intuitif agar pikiran kita mulai terbuka untuk lebih kreatif.. siap kan mba.???

      Hapus