Sabtu, 28 Februari 2015

cara fikiran memproses informasi



Cara Pikiran Memproses Informasi
Menurut Roger Sperry pemenang hadiah Nobel pada tahun 1981 dinyatakan bahwa manusia hidup dengan menggunakan 2 belahan otak, meskipun sebenarnya otak manusia pada dasarnya hanya ada satu. Kedua belahan otak yang dimaksud oleh Roger sperry yaitu otak belahan kiri atau yang lebih dikenal dengan sebutan otak kiri (oki) dan otak sebelah kanan atau otak kanan (oka). Otak kiri berada di sebelah kiri kepala sedangkan otak kanan berada di sebelah kanan kepala. Sementara mengenai proses masuknya informasi yang berasal dari luar diri kita hingga menjadi memori yang tersimpan di otak kita yakni,
pertama, karena begitu banyaknya bit informasi yang diterima seseorang, ada sekitar 2.000.000 bit, maka pikiran sadar perlu melakukan filter berdasarkan kriteria seperti tersebut dibawah ini :
• Informasi yang paling kuat atau berpengaruh
• Informasi yang berhubungan dengan keselamatan hidup (menurut pemikiran pikiran bawah sadar)
• Aspek yang sejalan dengan sistem sensori kita (visual, auditori, atau kinestetik) .
Proses penyaringan informasi ini adalah tugasnya otak kiri sebagai otak pertimbangan, dikatakan demikian  karena otak kiri ini pada dasarnya bersifat systematik, yakni otak yang selalu mencerna informasi dengan detail, logika,obyektifitas, dan selalu lebih mengedepankan analisa terlebih dahulu. Setelah sang oki (otak kiri) mempersilahkan informasi dari luar itu masuk, kemudian melalui RAS (Ratyculum Aktifity System) informasi yang telah melalui filterisasi tersebut, diteruskan ke otak kanan. Di otak kanan inilah semua informasi disimpan sama halnya seperti hardisk komputer yang fungsinya adalah untuk menyimpan seluruh data yang masuk, akan tetapi otak kanan bukan hanya itu saja kemampuannya, otak kanan juga mengolah semua data yang tersimpan sehingga menjadi konsep diri serta keyakinan yang melandasi seluruh keputusan sadar dari diri seseorang tersebut. Informasi yang dapat disimpan dalam oka atau memori manusia antara lain :
a.       Waktu terjadinya
b.      Lokasi kejadian
c.       Siapa saja yang terlibat
d.      Gambar/image
e.       Suara
f.        Aroma / Bau
g.       Rasa
h.       Sensasi perabaan
i.         EMOSI
Dari memory yang tersimpan di oka inilah yang nantinya akan berpengaruh besar terhadap pembentukan karakter seseorang. Semakin banyak informasi tentang hal – hal yang positif maka kehidupannya pun akan banyak dipengaruhi oleh memory positif tersebut begitu sebaliknya apabila seseorang itu lebih banyak menyimpan informasi – informasi yang negatif maka kehidupannya pun akan sering dipengaruhi oleh memory atau data base yang negatif tersebut . Untuk itu, bila kita mengharapkan kehidupan kita selalu meningkat dan semakin berkualitas maka sebaiknya bila ada informasi yang negatif jangan pernah langsung memasukannya ke dalam otak kita tapi harus kita saring dahulu dan pastikan pula yang akan menghiasi otak kanan kita adalah informasi – informasi yang positif saja. Minimal kita harus memulainya dengan selalu berpositif thingking..

2 komentar:

  1. kalau saya mengkaitkan dengan hadits rasulullah yang menyatakan bahwa "ketika kita berteman dengan tukang parfum maka kita akan ikut wangi, tapi jika kita bergaul dengan pandai besi maka kita akan ikut bau tidak sedap" (kurang lebih seperti itu yang saya tahu). setiap informasi positif yang masuk ke dalam otak kita yang kemudian disimpan oleh otak kanan, maka yang akan muncul keluar juga sesuatu yang positif. begitu juga sebaliknya. jadi kalau dikaitkan dengan hadits rasul, bahwa ketika kita berkawan dengan pedagang minyak wangi kita akan ikut wangi. kalau bau wangi kita ibaratkan sebagai informasi yang positif, maka informasi tersebut akan masuk ke dalam otak kita sehingga yang keluar pun sesuatu yang positif. sama halnya ketika berteman dengan pandai besi, bau yang keluar dari api diibaratkan sebagai sesuatu yang negatif, karena kita berteman dengan mereka yang mengeluarkan sesuatu yang negatif maka sesuatu itu masuk ke dalam otak kita, sehingga yang keluar juga sesuatu yang negatif. betul tidak apa yang saya pahami?
    arigato gozaimasu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. yupz.. kurang lebih prosesnya seperti itu mba tapi untuk analogi itu akan lebih tepat seperti ini mba.. kalau mba punya teko dan kita isi teko itu dengan air bening, maka ketika kita menuang air dari teko tadi kemanapun menuangnya maka yang akan keluar tetap air yang bening dan tidak berubah menjadi kopi atau teh atau lainnya.. nah sementara untuk minyak wangi yang mba contohkan lebih tepat untuk analogi yang terkait dengan pengaruh untuk orang-orang yang ada di sekitar kita.. misalnya, kalo kita kumpul dengan orang cerdas, kemungkinan besar kita juga akan cerdas dan ketika kumpul dengan orang bodoh, kita juga kemungkinan akan terpengaruh menjadi bodoh.. seperti itu mba.. sitsumongga arimaska.?

      Hapus