Kamis, 05 Maret 2015

Motivasi Mas Yatman



Assalamu’alaikum n selamat puaagi sahabat jorna semua..
Yupz.. di puagi ini saya berharap semua yang baca artikel ini dalam keadaan sehat n selalu siap untuk meningkatkan kualitas dirinya..  tulisan ini sebenarnya hanya sebagai reminder
untuk sahabat jorna dan untuk semua yang senang membaca artikel – artikel dari www.tambangemasjorna.co.nr sebagai ruang oprek potensi diri dan informasi JornaSmart.
Ok deh, langsung aja ke point yang ingin saya sampaikan, semalam sebelum saya mengisi kuliah malam di JornaSmartCommunication School, kebetulan saya kedatangan seorang tamu dari tangerang yang ternyata dia adalah mantan aktifis yang sering kali memperjuangkan hak – hak pekerja/buruh.. karena saya meyakini banyak ilmu yang dapat di gali dari tamu saya yang punya nama asli Suyatman atau yang biasa dipanggil dengan sebutan mas Yatman ini, saya pun meminta beliau untuk memberikan motivasi – motivasi dari pengalaman dan memberi kesempatan kepada mahasiswa – mahasiswa JSC School untuk menimba ilmunya dalam perkuliahan tersebut.
Ternyata banyak hal yang harus kita perhatikan dan kita pahami dulu sebelum kita mau melakukan sesuatu agar kita tidak menjadi salah arah, kalah dalam persaingan, dan selalu sukses dalam menjalani pekerjaan kita. Ada beberapa point yang bisa saya catat dalam tulisan ini sebagai pembelajaran kita yang saya ambil dari penjelasan mas Yatman semalam, diantaranya...
1.       Ilmu/pengetahuan sebagai dasar atau pondasi
Di awal motivasinya mas Yatman sempat menyampaikan bahwa sebelum kita melangkah sebaiknya kita memperbanyak dahulu pengetahuan agar kita bisa memahami apa yang akan menjadi tugas kita. Sempat di contohkan pula sama beliau terkait dengan persiapan kita dalam membentuk wadah yang akan memperjuangkan hak tenaga kerja katanya ada baiknya kita mempelajari undang – undang ketenagakerjaan dahulu agar kita paham dan tahu mana yang benar. Hal ini selaras dengan aturan main dalam islam yang menganjurkan umatnya agar melakukan sesuatu itu pada saat kita memiliki ilmunya, bukankah  dalam islam kita mengenal istilah ‘beramallah ketika kita punya ilmunya’. so.. dari uraian diatas, saya ingin mengajak sahabat jorna semuauntuk senantiasa memberbanyak ilmu / pengetahuan sebagai bekal kita, ok..!!
2.       Keyakinan
Nah ini bekal yang kedua, selain ilmu yang kita perbanyak mas Yatman pun menjelaskan agar kita juga punya kemantapan hati atau dalam keyakinan.. memang sih, beliau ga langsung mengatakan kita harus punya keyakinan yang kuat tapi dari ucapan beliau yang mengatakan kalau kita mau melangkah jangan pernah takut, kalau takut jangan berani – berani tapi kalau berani jangan takut – takut... nah dari kalimat tersebutlah kita bisa mnyimpulkan bahwa ternyata kita juga harus menyiapkan mental kita dimana mental kita ini akan semakin kuat apabila kita memang memperkuat keyakinan atau kemantapan dalam hati kita.. sepakat kan..? kalau gitu, ayo jangan tunda lagi n mulailah dari sekarang untuk menambah keyakinan kita coz dalam islam juga dah di ingatkan bahwa iman itu kadang naik kadang turun (al imanu yazidz wa yankus), nah biar ga turun sebaiknya kita jaga n syukur – syukur bisa terus meningkat.. Allahuma amin..
3.       Perhitungan yang matang
Persiapan untuk melangkah memang cukup dengan ilmu yang kita kuasai dan keyakinan yang kuat akan tetapi ketika kita tidak ada perhitungan atau pertimbangan dalam setiap melangkah atau dalam mengambil sebuah keputusan, kemungkinan besar kita akan terjatuh bisa jadi yang paling dalam..  bahkan seandanya kita memiliki seorang atau beberapa karyawan / anak buah, kita juga harus bisa mempertimbangkan orang – orang yang menjadi tanggungan karyawan/anak buah kita, itulah gambaran yang diberikan mas Yatman terkait dengan point ini yakni perhitungan yang matang. Nah mungkin sahabat jorna bisa mengkaitkan point ini dengan persiapan – persiapan sahabat jorna dalam meraih kesuksesan masa depan sahabat jorna, mungkin salah satunya dengan merencanakan strategi dan trik terbaik untuk mewujudkan harapan sahabat jorna.. nah buat sahabat jorna yang sudah pernah atau mengetahui metode belajar dalam kondisi tidur, bisa tuh di praktekkan kembali untuk menciptakan strategi terbaik untuk masa depan kamu.. masih ingatkan kata Bondan Prakoso yang bilang hidup berawal dari mimpi.. so bermimpilah dan ciptakan strategi terbaikmu melalui belajar dalam kondisi tidur (learning in slumber) seperti yang sering di praktekkan di bembel JornaSmart.
4.       Jujur
Jujur itu pahit, mungkin itu yang akan kita ingat dari penjelasannya mas Yatman terkait dengan kata jujur. Memang benar sih, ketika kita mau bersikap jujur itu berat sekali seolah – olah ada beban ribuan ton yang menjadi beban ketika kita mau menutarakan sebuah kalimat yang jujur, tapi di balik itu semua ketika kita sudah mampu melewatinya, kita akan merasakan ketenangan hati yang luar biasa karena kita ga akan lagi ada beban dan ga ada ketakutan takut terbongkar atau kekwatiran seperti saat kita tidak jujur. Akhirnya saya pun mempermudah mahasiswa – mahasiswa yang hadir dengan membuat kesimpulan dari kata jujur ini.. saya buat kepanjangannya, jadi jujur menurut saya adalah Jaga Ucapan Jadikan Urusan Ringan. Lagi – lagi saya mau mengajak sahabat jorna nih, kalau mau semua urusan kita menjadi ringan, yo mulai sekarang kita biasakan untuk jujur.. setuju dong..??
5.       Kekompakkan/kebersamaan
Terakhir yang bisa saya ingat dari motivasinya mas Yatman adalah tentang kekompakkan atau kebersamaan yang dalam istilahnya mas Yatman adalah satu hati. Yupz, memang kita sebagai makhluk sosial, kita ga bakal bisa hidup dan mewujudkan sesuatu tanpa campur tangan orang lain, saya ambil contoh dari hal yang kecil saja kita pasti butuh pakaian untuk menutup aurat kita dan ternyata yang membuat pakaian itu pun banyak orang yang berjasa di belakangnya, mulai dari orang yang menyediakan benang, kancing, resleting atau lainnya kemudian ada orang lain yang bertugas menggabungkan bahan – bahan tadi menjadi sebuah pakaian yang siap jadi sampai orang yang menjual pakaian tersebut atau bahkan sampai ada yang membersihkan atau merapikan dan memasukkan ke dalam lemari baju kita pun ternyata orang lain. Ternyata kita ga bisa hidup sendiri kan..? kita butuh orang lain kan..?  ok, kita kembali ke point kita tentang kekompakkan yang di sampaikan mas Yatman semalam.. yupz.. mas Yatman berpesan sebelum kita membuat wadah yang memperjuangkan hak kita, kita harus mencari partner atau rekan yang siap menyatukan komitmen dan bekerja secara team work (bersama - sama), agar semua ketika mau melangkah kita akan menjadi kuat karena satu dengan yang lainnya akan berusaha untuk saling menopang dan saling memperkuat sehingga apa yang nanti akan kita kerjakan akan mudah kita wujudkan. Jangan pernah pula mengajak orang yang tidak sehati atau tidak satu tujuan dengan kita... kenapa..? karena ketika diawal dia hanya tergiur dengan apa yang kita sampaikan tapi ternyata di tengah perjalanan dia merasa terbebani dengan tanggung jawab yang telah disepakati bersama – sama, kemungkinan ketika ada tawaran dari pihak lain yang lebih menggiurkan, dia akan berpindah ke lain hati dan bisa jadi itu menjadi ancaman buat kita.. bahkan bisa jadi ada yang justru menjadi musuh dalam selimut seperti pengalaman – pengalaman pribadinya mas Yatman.. jadi, ciptakanlah kekompakkan / kebersamaan sehingga kita akan jauh lebih mudah dalam mendapatkan hasilnya. Seperti hikmah shalat berjamaah yang insya Allah pahalanya jauh lebih besar dari pada shalat sendiri – sendiri..
Nah, sementara sampai sini dulu tulisan ini saya buat, semoga bisa bermanfaat dan menjadi pembangkit kita untuk selalu mau untuk meningkatkan potensi dalam diri kita. Terimakasih.. J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar