Assalamu’alaikum n selamat puaagi sahabat jorna semua..
Yupz.. di puagi ini saya berharap semua yang baca artikel
ini dalam keadaan sehat n selalu siap untuk meningkatkan kualitas
dirinya.. tulisan ini sebenarnya hanya
sebagai reminder
untuk sahabat jorna dan untuk semua yang senang membaca artikel – artikel dari www.tambangemasjorna.co.nr sebagai ruang oprek potensi diri dan informasi JornaSmart.
untuk sahabat jorna dan untuk semua yang senang membaca artikel – artikel dari www.tambangemasjorna.co.nr sebagai ruang oprek potensi diri dan informasi JornaSmart.
Ok deh, langsung aja ke point yang ingin saya sampaikan, semalam
sebelum saya mengisi kuliah malam di JornaSmartCommunication School, kebetulan
saya kedatangan seorang tamu dari tangerang yang ternyata dia adalah mantan
aktifis yang sering kali memperjuangkan hak – hak pekerja/buruh.. karena saya
meyakini banyak ilmu yang dapat di gali dari tamu saya yang punya nama asli
Suyatman atau yang biasa dipanggil dengan sebutan mas Yatman ini, saya pun meminta
beliau untuk memberikan motivasi – motivasi dari pengalaman dan memberi
kesempatan kepada mahasiswa – mahasiswa JSC School untuk menimba ilmunya dalam perkuliahan
tersebut.
Ternyata banyak hal yang harus kita perhatikan dan kita
pahami dulu sebelum kita mau melakukan sesuatu agar kita tidak menjadi salah
arah, kalah dalam persaingan, dan selalu sukses dalam menjalani pekerjaan kita.
Ada beberapa point yang bisa saya catat dalam tulisan ini sebagai pembelajaran
kita yang saya ambil dari penjelasan mas Yatman semalam, diantaranya...
1.
Ilmu/pengetahuan sebagai dasar atau pondasi
Di awal motivasinya mas Yatman
sempat menyampaikan bahwa sebelum kita melangkah sebaiknya kita memperbanyak
dahulu pengetahuan agar kita bisa memahami apa yang akan menjadi tugas kita. Sempat
di contohkan pula sama beliau terkait dengan persiapan kita dalam membentuk
wadah yang akan memperjuangkan hak tenaga kerja katanya ada baiknya kita mempelajari
undang – undang ketenagakerjaan dahulu agar kita paham dan tahu mana yang
benar. Hal ini selaras dengan aturan main dalam islam yang menganjurkan umatnya
agar melakukan sesuatu itu pada saat kita memiliki ilmunya, bukankah dalam islam kita mengenal istilah ‘beramallah
ketika kita punya ilmunya’. so.. dari uraian diatas, saya ingin mengajak
sahabat jorna semuauntuk senantiasa memberbanyak ilmu / pengetahuan sebagai
bekal kita, ok..!!
2.
Keyakinan
Nah ini bekal yang kedua, selain
ilmu yang kita perbanyak mas Yatman pun menjelaskan agar kita juga punya
kemantapan hati atau dalam keyakinan.. memang sih, beliau ga langsung
mengatakan kita harus punya keyakinan yang kuat tapi dari ucapan beliau yang
mengatakan kalau kita mau melangkah jangan pernah takut, kalau takut jangan
berani – berani tapi kalau berani jangan takut – takut... nah dari kalimat
tersebutlah kita bisa mnyimpulkan bahwa ternyata kita juga harus menyiapkan mental
kita dimana mental kita ini akan semakin kuat apabila kita memang memperkuat
keyakinan atau kemantapan dalam hati kita.. sepakat kan..? kalau gitu, ayo
jangan tunda lagi n mulailah dari sekarang untuk menambah keyakinan kita coz
dalam islam juga dah di ingatkan bahwa iman itu kadang naik kadang turun (al
imanu yazidz wa yankus), nah biar ga turun sebaiknya kita jaga n syukur –
syukur bisa terus meningkat.. Allahuma amin..
3.
Perhitungan yang matang
Persiapan untuk melangkah memang cukup
dengan ilmu yang kita kuasai dan keyakinan yang kuat akan tetapi ketika kita
tidak ada perhitungan atau pertimbangan dalam setiap melangkah atau dalam
mengambil sebuah keputusan, kemungkinan besar kita akan terjatuh bisa jadi yang
paling dalam.. bahkan seandanya kita
memiliki seorang atau beberapa karyawan / anak buah, kita juga harus bisa mempertimbangkan
orang – orang yang menjadi tanggungan karyawan/anak buah kita, itulah gambaran
yang diberikan mas Yatman terkait dengan point ini yakni perhitungan yang
matang. Nah mungkin sahabat jorna bisa mengkaitkan point ini dengan persiapan –
persiapan sahabat jorna dalam meraih kesuksesan masa depan sahabat jorna, mungkin
salah satunya dengan merencanakan strategi dan trik terbaik untuk mewujudkan
harapan sahabat jorna.. nah buat sahabat jorna yang sudah pernah atau
mengetahui metode belajar dalam kondisi tidur, bisa tuh di praktekkan kembali untuk
menciptakan strategi terbaik untuk masa depan kamu.. masih ingatkan kata Bondan
Prakoso yang bilang hidup berawal dari mimpi.. so bermimpilah dan ciptakan
strategi terbaikmu melalui belajar dalam kondisi tidur (learning in slumber)
seperti yang sering di praktekkan di bembel JornaSmart.
4.
Jujur
Jujur itu pahit, mungkin itu yang
akan kita ingat dari penjelasannya mas Yatman terkait dengan kata jujur. Memang
benar sih, ketika kita mau bersikap jujur itu berat sekali seolah – olah ada beban
ribuan ton yang menjadi beban ketika kita mau menutarakan sebuah kalimat yang
jujur, tapi di balik itu semua ketika kita sudah mampu melewatinya, kita akan
merasakan ketenangan hati yang luar biasa karena kita ga akan lagi ada beban
dan ga ada ketakutan takut terbongkar atau kekwatiran seperti saat kita tidak
jujur. Akhirnya saya pun mempermudah mahasiswa – mahasiswa yang hadir dengan
membuat kesimpulan dari kata jujur ini.. saya buat kepanjangannya, jadi jujur
menurut saya adalah Jaga Ucapan Jadikan Urusan Ringan. Lagi – lagi saya mau mengajak
sahabat jorna nih, kalau mau semua urusan kita menjadi ringan, yo mulai
sekarang kita biasakan untuk jujur.. setuju dong..??
5.
Kekompakkan/kebersamaan
Terakhir yang bisa saya ingat
dari motivasinya mas Yatman adalah tentang kekompakkan atau kebersamaan yang dalam
istilahnya mas Yatman adalah satu hati. Yupz, memang kita sebagai makhluk sosial,
kita ga bakal bisa hidup dan mewujudkan sesuatu tanpa campur tangan orang lain,
saya ambil contoh dari hal yang kecil saja kita pasti butuh pakaian untuk
menutup aurat kita dan ternyata yang membuat pakaian itu pun banyak orang yang
berjasa di belakangnya, mulai dari orang yang menyediakan benang, kancing,
resleting atau lainnya kemudian ada orang lain yang bertugas menggabungkan
bahan – bahan tadi menjadi sebuah pakaian yang siap jadi sampai orang yang
menjual pakaian tersebut atau bahkan sampai ada yang membersihkan atau merapikan
dan memasukkan ke dalam lemari baju kita pun ternyata orang lain. Ternyata kita
ga bisa hidup sendiri kan..? kita butuh orang lain kan..? ok, kita kembali ke point kita tentang
kekompakkan yang di sampaikan mas Yatman semalam.. yupz.. mas Yatman berpesan
sebelum kita membuat wadah yang memperjuangkan hak kita, kita harus mencari
partner atau rekan yang siap menyatukan komitmen dan bekerja secara team work (bersama
- sama), agar semua ketika mau melangkah kita akan menjadi kuat karena satu
dengan yang lainnya akan berusaha untuk saling menopang dan saling memperkuat
sehingga apa yang nanti akan kita kerjakan akan mudah kita wujudkan. Jangan
pernah pula mengajak orang yang tidak sehati atau tidak satu tujuan dengan
kita... kenapa..? karena ketika diawal dia hanya tergiur dengan apa yang kita sampaikan
tapi ternyata di tengah perjalanan dia merasa terbebani dengan tanggung jawab
yang telah disepakati bersama – sama, kemungkinan ketika ada tawaran dari pihak
lain yang lebih menggiurkan, dia akan berpindah ke lain hati dan bisa jadi itu
menjadi ancaman buat kita.. bahkan bisa jadi ada yang justru menjadi musuh
dalam selimut seperti pengalaman – pengalaman pribadinya mas Yatman.. jadi,
ciptakanlah kekompakkan / kebersamaan sehingga kita akan jauh lebih mudah dalam
mendapatkan hasilnya. Seperti hikmah shalat berjamaah yang insya Allah pahalanya
jauh lebih besar dari pada shalat sendiri – sendiri..
Nah, sementara sampai sini dulu tulisan
ini saya buat, semoga bisa bermanfaat dan menjadi pembangkit kita untuk selalu
mau untuk meningkatkan potensi dalam diri kita. Terimakasih.. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar